5 Negara Penghasil Tembaga Terbesar di Dunia

daerah penghasil tembaga
unsplash

Tembaga adalah material tambang penting bagi manusia sejak zaman prasejarah. Faktanya, salah satu “zaman” atau tahapan utama dalam sejarah manusia diberi nama berdasarkan paduan tembaga dan timah, yakni zaman perunggu. Tembaga dan berbagai paduannya telah memainkan peran penting dalam banyak peradaban, mulai dari Mesir kuno, Romawi hingga kebudayaan modern di seluruh dunia.

Dan dimasa depan Tembaga akan  berperan penting dalam mewujudkan energi berkelanjutan. Ada banyak penerapan tembaga yang mendorong permintaan terhadap material ini termasuk peningkatan produksi turbin angin, kendaraan listrik dan stasiun pengisian kendaraan listrik, serta konstruksi bangunan. Tembaga dengan kekuatan, fleksibilitasnya, ketahanannya terhadap pemuaian panas, dan konduktivitas listriknya yang unggul, sangat ideal untuk digunakan sebagai kabel listrik.

Selain itu Tembaga juga memiliki kemampuan yang istimewa yakni 100% bisa didaur ulang tanpa kehilangan sifat apa pun. Setelah tembaga tidak lagi digunakan untuk tujuan aslinya, Kita dapat mendaur ulangnya untuk tujuan berikutnya atau mendaur ulangnya untuk digunakan kembali.

Jadi, misalnya, tembaga awalnya digunakan untuk kabel pada sistem listrik di sebuah bangunan tua yang kini sedang dibongkar. Tembaga tersebut dapat dikeluarkan dari gedung, dilebur di fasilitas daur ulang, dan dibentuk kembali menjadi produk baru. Mendaur ulang tembaga menggunakan energi hingga 85% lebih sedikit dibandingkan jika harus memproduksinya.

Tembaga adalah material yang sangat tahan terhadap korosi. Jika Kita melihat tembaga berubah menjadi hijau di lapisan luarnya, maka itu adalah reaksi kimia terhadap oksigen di udara yang disebut proses patina. Proses patina, yaitu oksidasi alami tembaga yang bahkan akan melindungi tembaga dari kerusakan.

Daerah Penghasil Tembaga di Dunia

Daerah penghasil tembaga yang paling besar di Dunia terutama terletak di Amerika Selatan. Chile adalah negara yang berada di puncak posisi dengan memasok lebih dari 24% kebutuhan tembaga Dunia. Tambang Tembaga di Chile menyumbang 14% pada PDBnya apalagi pada paruh pertama tahun 2022 saat tembaga mencetak rekor harga tertingginya.

Baca Juga  Cara Sehat Untuk Liburan Menyenangkan Bersama Keluarga

1. Chile

Produksi tambaga: 5,2 juta MT

Walaupun produksi tembaga di Chili sedikit menurun antara tahun 2021 dan 2022 karena kualitas ore yang lebih rendah dan pemogokan pekerja, tetapi itu tetap saja berhasil mencapai 5,2 juta MT yang merupakan 24 persen dari total produksi tembaga global. Tidak mengherankan jika banyak penambang tembaga terkemuka dunia mempunyai site operasi signifikan di Chile, termasuk perusahaan milik negara Codelco, BHP, Anglo American, Glencore dan Antofagasta.

Namun, produksi tembaga Chile diperkirakan akan meningkat kembali pada tahun 2023, menurut S&P Global, hingga mencapai lebih dari 5,97 juta MT seiring dengan peningkatan produksi tambang baru.

negara penghasil tembaga
unsplash

2. Peru

Produksi tambang: 2,2 juta MT

Negara Amerika selatan lainnya yakni Peru menduduki posisi kedua sebagai negara penghasil tembaga terbanyak di Dunia. Produksi tembaga Peru turun dari tahun ke tahun, turun 100.000 MT dari total 2,3 juta MT pada tahun 2021 karena kerusuhan politik di negara tersebut dan protes di tambang yang terus mempengaruhi operasi.

Baca Juga  Pengesahan Perppu Ormas Bisa Lewat Voting

Operasi tembaga utama di Peru mencakup tambang Quellaveco milik Anglo American dan tambang Tia Maria milik Southern Copper. Mayoritas tembaga yang diproduksi di negara ini dikirim ke Tiongkok, dengan beberapa tujuan ekspor utama lainnya adalah Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

3. Republik Demokratik Kongo

Negara Afrika yang memiliki produksi tembaga terkemuka adalah Republik Demokratik Kongo yang berhasil melampaui Tiongkok dan menyamai Peru sebesar 2,2 juta MT pada tahun 2022. Salah satu perusahaan tambang tembaga utama di Kongo adalah Ivanhoe Mines Proyek Kamoa-Kakula, perusahaan patungan yang berbagi perusahaan dengan mitranya Zijin Mining Group.

Republik Demokratik Kongo sekarang menyumbang 11 persen dari produksi tambang global, dan ada banyak proyek yang sedang berjalan di negara ini yang akan mulai beroperasi pada tahun 2024 dan 2025.

5. Cina

Produksi tambang: 1,9 juta MT

Tiongkok, adalah konsumen tembaga terbesar di dunia, walaupun begitu negara ini juga menduduki peringkat keempat dalam produksi tembaga global pada tahun 2022. Untuk memenuhi permintaan tembaga dari sektor konstruksi dan transportasi, negara ini bergantung pada impor tembaga. Zijin Mining Group adalah produsen logam terkemuka di Tiongkok, dan memiliki tambang tembaga-emas Zijinshan dan tambang emas-tembaga Shuguang.

Lalu Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia menduduki peringkat ke tujuh sebagai negara penghasil tembaga dengan produksi tambang 920.000 MT. Produksi tembaga Indonesia meningkat drastis dari 734.000 MT pada tahun 2021 menjadi total 920.000 MT pada tahun 2022.

Baca Juga  Intip Interior Toyota New Kijang Innova, MPV legendaris yang Cocok Untuk Keluarga

Daerah penghasil tembaga yang paling utama di negara ini adalah tambang blok Grasberg yang berlokasi di Papua dan dimiliki oleh anak perusahaan Freeport-McMoRan, PT Freeport Indonesia. Perusahaan saat ini memiliki hak penambangan hingga tahun 2041.

Kesimpulan

berita crypto

Ditengah isu sustainability yang semakin gencar, komoditas tembaga justru memiliki masa depan yang cerah sebagai material bagi perangkat ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan turbin angin. Kondisi ini akan membuat permintaan tembaga semakin meningkat seiring dengan waktu.

Seperti tembaga, cryto juga merupakan komoditas yang bisa kita pilih untuk meningkatkan aset. Dan tentunya kita tidak perlu mengakuisisi tambang terlebih dahulu untuk bisa memiliki aset crypto, beli saja lewat platform jual beli aset crypto seperti PINTU. Ini adalah aplikasi terpercaya untuk memulai perjalanan investasi Kita. Tinggal download saja terlebih dulu lalu signup, prosesnya begitu sederhana dan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun.

Ketika ingin membeli crypto selalu lakukan riset terlebih dahulu, jangan sampai membelinya dengan hanya mengira-ngira saja. Simak berita crypto untuk mengetahui koin mana yang sedang hype, atau koin mana yang memiliki masa depan yang menjanjikan.