Fakta-fakta Anak Pertama yang Bikin Percaya Diri
Menjadi anak pertama dalam keluarga menempatkan Kita pada posisi yang unik. Kita adalah mantan “anak tunggal” yang kemudian menjadi “anak sulung” saat adik kita lahir ke dunia. Sejak saat itu, semua hal tidak lagi sama. Kita yang terbiasa sebagai pusat perhatian dalam keluarga tiba-tiba harus membaginya dengan adik kita.
Menjadi anak pertama tidak selalu menyebalkan, karena beberapa kondisi justru mengasah kita pada beberapa kebiasaan yang cukup baik di kemudian hari. Seperti, karena terbiasa dituntut untuk menjadi contoh yang baik dan mengambil peran yang lebih pesar dalam keluarga, maka anak sulung biasanya memiliki sifat kepemimpinan dan memiliki kepribadian yang kuat. Selain itu juga cukup bertekad, dan cenderung lebih teliti.
Fakta anak pertama ini mungkin akan sangat cocok dengan apa yang kamu rasakan sebagai anak sulung dalam keluarga. Yuk simak apa sajakah itu?
Mereka Lebih Mandiri
Anak pertama cenderung terbiasa untuk lebih mandiri dan tidak memiliki masalah untuk melakukan apapun sendirian. Ini karena saat kita tumbuh dengan satu atau lebih adik, seringkali orang tua fokus di adik kita dan membiarkan anak sulung untuk mengatasi masalahnya sendiri.
Mereka Peduli Pada Orang Lain
Kakak tertua memiliki rasa peduli dan tanggung jawab untuk memastikan semua anggota keluarga terlindungi. Ini karena kita terbiasa hidup ditemani saudara yang lebih kecil yang seringkali membutuhkan perlindungan atau bantuan.
Mereka Adalah Pemimpin
Anak tertua seringkali adalah wakil dari keluarga dan memiliki tanggung jawab yang besar. Kita harus siap untuk mengambil alih saat ada anggota keluarga yang kesulitan. Untuk itulah anak pertama lebih cenderung memegang peran kepemimpinan.
Mereka bekerja keras
Anak pertama cenderung sangat berkomitmen untuk bekerja keras demi keluarga. Mereka berusaha untuk menyenangkan orang tua dan membanggakannya saat adik-adiknya belum bisa mencapainya. Mereka akan berusaha untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya kelak.
Terkadang Takut Keluar dari Zona Nyaman
Namun ada kalanya sebagai anak pertama kita cenderung sangat takut gagal, sehingga ini membuat kita lebih cepat merasa puas. Akibat dari takut salah langkah inilah anak-anak tertua cenderung sedikit kaku, mereka juga tidak menyukai perubahan dan ragu untuk keluar dari zona nyaman mereka.
Kesimpulan
Namun walaupun begitu, tidak semua anak pertama itu memiliki sifat yang sama. Karena setiap manusia itu memiliki karakternya sendiri-sendiri. Ada yang cenderung menunjukkan kualitas pekerja keras dan mandiri. tapi ada kalanya anak pertama jadi merasa tertekan. Ini biasanya karena orang tuanya memberikan terlalu banyak tanggung jawab. Beban itu bisa menimbulkan stres berlebih bagi anak karena mereka terpaksa untuk menjadi sempurna.
Jadi, jika suatu saat kita menjadi orang tua, maka Kita harus senantiasa mempertimbangkan faktor psikologis anak agar mereka bisa berkembang dengan baik tanpa merasa terbebani.