Macam-macam Bentuk Gunung Api dan Ciri-cirinya

Terdapat dua jenis gunung berdasar aktivitasnya, yakni gunung aktif dan dan gunung mati. Gunung aktif merupakan gunung yang masih melakukan kegiatan erupsi atau mengeluarkan lava dari perut bumi. Sedangkan gunung mati bisa disebut sebagai gunung yang sudah tidak melakukan aktivitas erupsi lagi, sehingga hanya tampak sebagai bukit yang tinggi saja. Gunung api terdiri atas beberapa bentuk, hal ini biasanya dipengaruhi oleh jenis letusan dan lava yang dikeluarkan. Berikut adalah beberapa bentuk gunung api dan ciri-cirinya.

1.Maar


Gunung api yang satu ini adalah sebagai akibat dari letusan yang hanya terjadi satu kali saja, dan setelahnya tidak ada aktivitas vulkanik sama sekali. Kata maar sendiri berasal dan bahasa Jerman yang bermakna “kawah”. Gunung api maar memiliki sebuah formasi lubang berbentuk corong besar dikelilingi tebing berombak. Gunung Lamongan di Jawa Timur merupakan salah satu gunung maar yang ada di Indonesia.

2.Strato (Kerucut Berlapis)


Gunung-gunung api yang ada di Indonesia, kebanyakan berbentuk strato. Dcirikan dengan adanya formasi lapisan dari endapan lava berupa debu, pasir, kerikil, dan bom. Endapan inilah yang juga membuat semakin lama gunung dengan betuk strato ini semakin tinggi. Gunung Merapi dan Gunung Tangkuban Perahu adalah beberapa diantara gunung dengan bentuk strato.

Baca Juga  Apakah Ibu Hamil Perlu Mengkonsumsi Suplemen Zat Besi? Ini Jawabannya

3.Dome (Kubah)
Terbentuk dari muntahan lava kental mengandung asam yang mengisi lubang kawah di bagian puncak gunung dan mengeras. Gunung api dengan bentuk dome biasanya memiliki sisi yang curam dan bentuk cembung. Puncak Lassen di Sierra Nevada merupakan contoh gunung berbentuk kubah yang bisa ditemui.

4.Kaldera


Formasi ini terbentuk akibat dari tanah yang amblas sebagai dampak letusan yang eksplosif. Bisanya berupa kawasan berbentuk bulat yang membentang rendah di tanah dengan diamater sekitar 2km.

5.Shield (Perisai)


Bentuk gunung api yang satu ini terjadi sebagai akibat dari aliran lava yang keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan bersifat tipis dan basah. Lava ini tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tingggi karena masih terlalu cair ketika diendapkan, sehingga membentuk lereng yang landai dengan struktur batuan basaltik. Gunung Mauna Loa dan Mauna Kea di kepulauan Hawai merupakan contoh gunung dengan bentuk perisai