Investasi Crypto Aman dengan  Dollar Cost Averaging

apa itu dolar cost averaging

Bagi investor crypto pemula fluktuasi dan volatilitas harga aset tersebut terbilang menakutkan, sebab ia bisa berubah dengan sangat cepat. Jika salah langkah, maka kerugian yang justru didapatkan. Dengan pergerakan harga yang berisiko tinggi itu, menyebabkan pasar crypto sulit diprediksi tetapi bukan berarti sulit untuk dimasuki.

Ada sebuah metode aman untuk bisa berada di pasar crypto yakni Dollar Cost Averaging atau DCA. Ini adalah metode di mana investor melakukan investasi dengan angka yang sama secara berkala, jadi tidak peduli harga naik atau turun, investor akan terus berinvestasi dengan nominal yang sama.

Contoh DCA misalnya, kamu akan menginvestasikan 10 juta dalam Bitcoin, daripada langsung menghabiskan semua modal, kamu bisa membaginya ke 10 bulan. Jadi setiap bulan kamu beli Bitcoin senilai Rp 1 juta. Apabila saat kamu beli aset di bulan Januari harga Bitcoin naik, maka kamu akan mendapatkan keuntungan.

Tapi, bagaimana kalau harganya di Februari turun? Tenang kamu tetap bisa memanfaatkannya.

Memang kamu akan rugi jika hanya berinvestasi di bulan Januari saja, tetapi karena kamu tetap membeli Bitcoin saat harganya turun, maka kamu bisa menambah jumlah Bitcoin menjadi lebih banyak karena harganya yang sedang murah.

Baca Juga  Jangan Konsumtif! Mulailah Investasi dan Rencanakan Masa Depan yang Lebih Baik

Pola ini mungkin akan sering kamu temui, dan dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin jumlah Bitcoin yang kamu miliki akan semakin banyak dan membuat kamu untung di masa depan. Dengan DCA investor juga bisa lebih tenang dan tidak mudah terpengaruh FUD yang seringkali terjadi. Metode ini cocok untuk pemula dan investor crypto jangka panjang.

Dollar Cost Averaging

Keuntungan DCA

Tidak ada jaminan DCA akan terus membuat investor untung, tapi metode ini merupakan cara yang cukup aman untuk menyiasati fluktuasi harga crypto. DCA juga membantu investor untuk menghindari waktu yang salah, yakni ketika harga crypto naik kamu membelinya dan menjualnya saat harganya turun.

Nah, apabila kamu berinvestasi di waktu yang salah, setidaknya kamu tidak mengeluarkan uang kamu sepenuhnya dan sudah dibagi secara berkala. Dengan begini kamu tidak akan panik dan rugi terlalu banyak, karena momen penurunan juga bisa dimanfaatkan kembali untuk berinvestasi untuk mendapatkan Bitcoin lebih banyak dengan modal yang sudah ditentukan. Bagi kamu yang ingin menggunakan metode ini pastikan sudah memahaminya dengan tepat dan mengetahui keuntungan serta risikonya dengan tepat

Baca Juga  Prulink NextGen, Asuransi Jiwa yang Sangat Penting dalam Mengatasi Risiko Finansial